Kamis, 24 November 2011

Percobaan Puntiran








- Puntiran adalah suatu pembebanan yang diberikan pada suatu benda sampai mengalami pergeseran.

Tujuan Percobaan :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan puntiran
2.      Untuk mengetahui hubungan antara momen puntir dan penambahan sudut puntir
3.      Untuk mengetahui tegangan geser dan regangan geser yang terjadi pada material
4.      Untuk membandingkan kekuatan baja dan kuningan
5.      Untuk mengetahui aplikasi dari puntiran.

Prosedur  Percobaan :
1.Menyiapkan spesimen uji
2.Melonggarkan baut penjepit specimen yang ada pada kepala lepas dan kepala tetap
3.Melepaskan pengunci alur pada kepala lepas, supaya bisa digerakkan sesuai dengan panjang specimen
4.Memilih specimen yang akan dipasang pada penjepit
5.Memasang specimen pada kepala lepas dan kepala tetap kemudian menguncinya dengan menggunakan kunci L dan selanjutnya mengunci kepal lepas agar tidak bergerak pada saat pengujian
6.Lengan torsi dan semua alat ukur di seimbangkan ( pengukuran dimulai dari angka nol )
7.Pengujian dilakukan dengan menaikkan sudut  puntir sebesar 0,50 sampai mencapai 50 . setelah itu, sudut puntir dinaikkan sebesar 10 sampai mencapai batas proporsional yang ditandai. “Jarum” torsimeter bergerak kearah yang berlawanan . ( mencatat besarnya torsi yang terjadi pada setiap perubahan kenaikan sudut punter pada tabel pengamatan yang disediakan)
8.Mengganti specimen uji dan lakukan pengujian sesuai dengan yang telah disebutkan diatas
9.Setelah semua specimen diuji, alat dan specimen uji harus dibersihkan dan dikembalikan keasisten yang bersangkutan

Momen Inersia
Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain. Meskipun pembahasan skalar terhadap momen inersia, pembahasan menggunakan pendekatan tensor memungkinkan analisis sistem yang lebih rumit seperti gerakan giroskopik. Lambang I dan kadang-kadang juga J biasanya digunakan untuk merujuk kepada momen inersia.
Rumus umum momen inersia:
I = M R2
Dimana :
I = momen inersia
M= massa
R= jarak dengan sumbu rotasi
a.       Modulus Elastisitas
         Modulus elastic (modulus Young) adalah perbandingan antara regangan dan tegangan mampu balik (e). Pada regangan yang paling tinggi terjadi pergeseran tetapi ini tidak mampu balik pada saat regangan ditiadakan. Regangan ini disebut regangan plastic. Pada pemakaian produk kita selalu menghindarkan terjadinya deformasi plastik sehingga perhitungan desain ini dilandaskan pada tegangan-regangan di daerah plastic (propersional), regangan elastic yang merupakan satu-satunya gejala deformasi di bawah kekuatan luluh akan naik dengan naiknya tegangan sampai terjadi deformasi di bawah kekuatan luluh. Akan naik dengan naiknya tegangan sampai terjadi deformasi plastic. Regangan itu mampu balik, sedangkan regangan plastic tidak.   

1 komentar:

  1. Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik di masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com. Atau bicara dengan Mr Benjamin On WhatsApp Via_ + 1-989-394-3740 Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya bersyukur.

    BalasHapus